Selasa, 27 Maret 2012

MEMBANDINGKAN DATA CURAH HUJAN PANGKALPINANG DENGAN FENOMENA GLOBAL ENSO DAN DI POLE MODE


El Nino 
adalah fenomena global dari sistem interaksi laut & atmosfer dimana suhu muka laut di Equator Pasifik timur  memanas( positip), atau anomali suhu muka laut di daerah tsb positif ( lebih panas dari rata2).
Menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia BERKURANG. NAMUN, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino

Berdasarkan intensitasnya;
  1. El Nino Lemah (Weak El Nino)
Anomali suhu muka laut di Pasifik equator positif (+0,5 s/d +1,0 oC). Berlangsung selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.
  1. El Nino Sedang (Moderate El Nino)
Anomali suhu muka laut di Pasifik equator positif (+1,1 s/d +1,5 oC). Berlangsung  selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.
  1. El Nino Kuat (Strong El Nino)
Anomali suhu muka laut di Pasifik equator positif ( > 1,5 oC ). Berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.

La Nina 
adalah fenomena global dari sistem interaksi laut & atmosfer dimana suhu muka laut di Ekuator Pasifik tengah mendingin (negatip) atau anomali suhu muka laut di daerah tsb negatip ( lebih dingin dari rata2).
Menyebabkan curah hujan di indonesia  meningkatnamun ada wilayah yang tidak  kena dampak.
Berdasarkan intensitasnya;
  1. La Nina Lemah (Weak La Nina)
Anomali suhu muka laut di Pasifik equator negatip (- 0,5 s/d - 1,0 oC). Berlangsung selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.
  1. La Nina Sedang  (Moderate La Nina)
Anomali suhu muka laut di Pasifik equator negatip (-1,1 s/d -1,5 oC). Berlangsung  selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.
  1. La Nina Kuat (Strong La Nina)
Anomali suhu muka laut di Pasifik equator negatip ( <   - 1,5 oC ). Berlangsung minimal selama 3 bulan berturut-turut.
 ENSO


 GRAFIK HUJAN BULANAN PANGKALPINANG



Pada tahun 2009 pada bulan September 2009 sampai  dengan Maret 2010 El Nino memasuki Fase Moderate , curah hujan di pangkalpinang pada bulan September sampai Desember 2009 berada Dibawah normal, pada bulan Januari 2010 curah hujanya normal sedangkan Februari dan Maret 2010 curah hujannya di atasa normal, hal tersebut menunjukan pada saat El Nino moderate kurang begitu mempengaruhi curah hujan di pangkalpinang.
La Nina moderate terjadi mulai dari bulan Juli 2010 sampai dengan Maret 2011, pada saat La Nina Moderate di Pangkalpinang terjadi musim hujan yang lebih lama dari Normalnya yaitu terjadi pada bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Mei 2011 dan rata-rata hujanya Normal hingga Atas Normal. Pada saat La Nina Moderate mempengaruhi  curah hujan di Pangkalpinang. Dengan tidak mengabaikan indikator atau Fenomena global yang lain yang dapat mempengaruhi curah hujan di Pangkalpinang, LA NINA MODERATE dapat mempengaruhi curah hujan di Pangkalpiang.


DI POLE MODE
Fenomena interaksi laut – atmosfer di Samodra Indonesia yg dihitung dari nilai perbedaan anomali suhu
 muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan barat Sumatra ( nilai perbedaandisebut Dipole Mode Indeks)

Fenomena global Di Pole Mode pengaruhnya besar di Indonesia bagian barat hal ini di sebabkan Interaksi atmosfer terjadi samodra hindia sekitar laut pantai barat sumatra dan afrika timur.
Cara menghitung dipole mode adalah dengan menghitung perbedaan nilai antara suhu muka laut perairan pantai timur afrika dengan perairan sebelah barat Sumatra. perbedaannya disebut dipole mode indeks (dmi).

DI POLE MODE INDEK
-          POSITIP = INDONESIA BAGIAN BARAT KURANG HUJAN
-          NEGATIP = INDONESIA BAGIAN BARAT BANYAK HUJAN

DI POLE MODE


GRAFIK HUJAN BULANAN PANGKALPINANG



 Di Pole Mode bernilai negative pada tahun 2010 bulan agustus sampai dengan bulan November. Pada bulan-bulan tersebut pada umumnya di pangkalpinang memasuki musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan hingga musim hujan. Rata- rata curah hujan di Pangkalpinang pada bulan Agustus- September 2010 berada di atas normal. Hal tersebut di karenakan Di Pole Mode bernilai negative ditambah dengan La nina yang berada pada fase moderate.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar